Senin, 13 Oktober 2025

REVIEW TUGAS MANDIRI 04


1. Analisis Integratif


Dalam studi kelayakan usaha, tiga aspek utama — pasar, teknis, dan finansial — saling terhubung erat dan memengaruhi satu sama lain.

Pada usaha jual beli motor bekas, hasil analisis pasar menunjukkan tingginya kebutuhan transportasi pribadi di DKI Jakarta dan meningkatnya minat terhadap motor bekas berkualitas. Temuan ini berpengaruh pada kelayakan teknis, misalnya dalam menentukan lokasi usaha yang strategis dan mekanisme servis ringan sebelum dijual kembali.

Selain itu, hasil analisis pasar juga menentukan perencanaan finansial, seperti estimasi modal awal (Rp5 juta untuk pembelian motor pertama), biaya perawatan, dan proyeksi keuntungan per unit motor. Jadi, ketika pasar menunjukkan permintaan tinggi, maka keputusan finansial seperti peningkatan stok motor atau promosi online bisa dilakukan dengan lebih percaya diri.

2. Business Model Canvas


Business Model Canvas (BMC) dianggap lebih efektif dibandingkan business plan tradisional karena lebih visual, ringkas, dan fleksibel. Dalam tahap awal, pelaku usaha bisa melihat secara langsung hubungan antara sembilan elemen model bisnis.

Misalnya, pada usaha jual beli motor bekas, jika Customer Segment diperluas dari “warga sekitar” menjadi juga “mahasiswa atau pekerja muda,” maka blok lain ikut berubah:

Value Proposition harus menyesuaikan dengan menawarkan cicilan ringan,

Channel bisa ditambah ke platform digital seperti Facebook dan OLX,

dan Revenue Stream mungkin bertambah dari jasa titip jual atau perantara.

Perubahan satu blok otomatis memengaruhi blok lainnya, sehingga BMC memudahkan penyesuaian strategi bisnis dengan cepat.


3. Metodologi Penelitian


Untuk memastikan validitas dan reliabilitas data dalam observasi peluang bisnis, strategi yang saya gunakan adalah triangulasi metode dan sumber.

Saya mengombinasikan observasi langsung, wawancara dengan warga sekitar, dan survei kecil secara daring untuk memahami kebutuhan transportasi.

Untuk mengurangi bias kualitatif, saya mencatat data dari berbagai kelompok umur dan pekerjaan agar tidak hanya bergantung pada satu opini.

Sementara dalam data kuantitatif, saya memastikan ukuran sampel cukup dan menggunakan pertanyaan yang netral agar hasilnya representatif dan bisa dipercaya.

4. Triangulasi Data


Triangulasi data penting karena membantu memastikan bahwa hasil analisis tidak berasal dari satu sudut pandang saja.

Sebagai contoh, dalam ide bisnis retail motor bekas, saya bisa menggabungkan:

Data survei: 60% warga lebih memilih membeli motor bekas karena harga,

Data wawancara: Banyak yang ingin jaminan kondisi mesin dan surat lengkap,

Data observasi: Motor yang cepat terjual biasanya dalam kondisi siap pakai dan bersih.

Dari kombinasi ini, saya bisa menarik kesimpulan akurat bahwa konsumen lebih menghargai kepercayaan dan kualitas daripada sekadar harga murah.


5. Analisis PESTEL


Saya memilih faktor Economic (Ekonomi).

Dalam industri fashion sustainable, faktor ekonomi bisa mendukung sekaligus mengancam.

Contohnya, ketika daya beli masyarakat meningkat, produk ramah lingkungan dengan harga lebih tinggi bisa diterima pasar. Namun, saat kondisi ekonomi melemah, konsumen akan kembali memilih produk murah tanpa memperhatikan keberlanjutan.

Hal yang sama bisa terjadi di industri lain seperti otomotif — saat ekonomi lesu, minat beli motor baru turun, tapi pasar motor bekas justru naik. Jadi, perubahan ekonomi bisa menjadi peluang sekaligus ancaman tergantung pada arah strateginya.


6. Strategi Keberlanjutan (Triple Bottom Line)


Dalam konteks sustainable entrepreneurship, saya menerapkan konsep People, Planet, Profit secara seimbang:

People: Memberikan pelayanan jujur dan transparan, misalnya dengan menyertakan riwayat servis motor kepada pembeli. (Metrik: tingkat kepuasan pelanggan >85%)

Planet: Mengutamakan daur ulang dan perawatan agar motor bekas tetap layak pakai sehingga mengurangi limbah otomotif. (Metrik: jumlah motor yang diperbaiki daripada dibuang)

Profit: Menetapkan margin keuntungan wajar agar bisnis tetap berkelanjutan. (Metrik: laba bersih minimal 20% per unit motor)

Dengan demikian, bisnis tetap menguntungkan tanpa mengorbankan sosial dan lingkungan.


7. Manajemen Risiko


Untuk startup di bidang ed-tech, ada tiga risiko utama:


1. Teknologi gagal berfungsi dengan baik → Solusi: rutin melakukan pembaruan sistem dan uji coba internal sebelum rilis.

2. Persaingan tinggi dari platform besar → Solusi: fokus pada niche market dan pendekatan personal ke pengguna.

3. Kurangnya engagement pengguna → Solusi: menambahkan fitur interaktif dan insentif belajar.

Tingkat toleransi risiko diukur melalui analisis risk matrix — dengan menilai kemungkinan kejadian dan dampaknya terhadap operasional dan keuangan.


8. Validasi Ide ke Eksekusi


Proses perubahan dari ide ke eksekusi dilakukan dengan tiga tahap:


1. Dari observasi (Tugas 01): menemukan peluang jual beli motor bekas.

2. Dari evaluasi peluang (Tugas 02): memvalidasi bahwa banyak warga memang membutuhkan motor bekas yang layak dan murah.

3. Dari perencanaan (Tugas 03): menyusun strategi promosi, alur titip jual, serta target pasar.

Prioritas sumber daya difokuskan ke modal awal dan pemasaran digital, karena keduanya paling berpengaruh di tahap awal pengembangan usaha.


9. Metrik Kesuksesan

Selain metrik finansial seperti keuntungan dan ROI, metrik non-finansial yang penting antara lain:

Kepuasan pelanggan (melalui rating atau testimoni pembeli motor),

Reputasi online (jumlah ulasan positif di marketplace),

Dampak sosial (jumlah motor warga yang berhasil dijual melalui sistem titip jual).

Metrik tersebut berhubungan langsung dengan keberlanjutan bisnis jangka panjang karena membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan


10. Adaptasi dan Iterasi


Jika hasil observasi tidak sesuai dengan asumsi awal, misalnya pasar ternyata lebih tertarik pada motor matic daripada manual, maka diperlukan proses iterasi.

Pendekatan Lean Startup diterapkan dengan siklus:

Build – Measure – Learn, yaitu:

Membangun versi awal usaha (jual satu-dua motor bekas),

Mengukur respon pasar,

Belajar dari hasil penj

ualan, lalu menyesuaikan stok dan strategi promosi.

Dengan cara ini, usaha tetap adaptif terhadap perubahan pasar dan bisa berkembang lebih efisien.

Sabtu, 04 Oktober 2025

Bisnis jual-beli motor bekas berbasis digital dan offline di lingkungan rumah (DKI Jakarta)

 oleh : Rio Aris Munandar (AE12)

BAGIAN 1: LATAR BELAKANG


Deskripsi Area Observasi

Area observasi yang dipilih adalah lingkungan rumah di wilayah DKI Jakarta. Lingkungan ini tergolong aktif karena banyak masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi untuk bekerja, sekolah, atau beraktivitas sehari-hari. Aktivitas tersebut membuat kebutuhan akan transportasi pribadi semakin meningkat.



Alasan Pemilihan Area

Lingkungan rumah dipilih karena memiliki potensi pasar yang besar, terutama dari kalangan masyarakat yang membutuhkan kendaraan dengan harga terjangkau. Selain itu, area ini memiliki akses fasilitas yang memadai untuk kegiatan bisnis seperti garasi, jaringan internet, dan akses jalan yang strategis.

Metode Observasi yang Digunakan

Observasi dilakukan selama tiga hari dengan cara:

  • Mengamati pola mobilitas dan aktivitas masyarakat sekitar.

  • Melakukan wawancara dengan beberapa warga tentang kebutuhan transportasi mereka.

  • Melihat kondisi penjualan kendaraan di media sosial lokal (seperti Facebook Marketplace dan grup komunitas).


BAGIAN 2: HASIL OBSERVASI


HASIL OBSERVASI


No Fenomena / Masalah Ditemukan Keterangan Singkat
1 Harga transportasi umum semakin mahal Banyak warga memilih kendaraan pribadi untuk aktivitas harian.
2 Permintaan motor bekas meningkat Karena harga motor baru tinggi, warga mencari alternatif motor second.
3 Penjual motor bekas sering pilih-pilih pembeli atau lambat merespons Calon pembeli kesulitan menemukan penjual yang cepat dan terpercaya



Ringkasan Wawancara

Sebagian besar warga mengaku membutuhkan transportasi cepat dan murah, terutama motor bekas dalam kondisi baik. Mereka juga berharap ada penjual yang transparan, responsif, dan mudah dihubungi.

3 Masalah Teridentifikasi + Analisis

  1. Harga motor baru terlalu mahal bagi sebagian warga.

  2. Sulit menemukan penjual motor bekas yang terpercaya dan cepat merespons.

  3. Tidak ada sistem penjualan motor bekas yang mudah diakses secara digital di lingkungan sekitar.

Masalah paling menjanjikan: Kesulitan masyarakat dalam mencari motor bekas berkualitas dengan harga terjangkau dan penjual yang responsif.


BAGIAN 3: IDE BISNIS TERPILIH

Deskripsi Ide Bisnis

Ide bisnis ini berupa “MotoHub”, yaitu layanan jual-beli motor bekas berbasis digital dan offline.
MotoHub akan membeli motor bekas layak pakai, memperbaikinya sedikit bila perlu, lalu menjual kembali melalui platform digital seperti Facebook Marketplace, Instagram, dan WhatsApp Business. Konsumen juga bisa langsung datang melihat motor secara langsung di lokasi (offline showroom kecil).

Alasan Pemilihan Ide

  • Permintaan motor bekas di Jakarta sangat tinggi.

  • Banyak masyarakat ingin mengganti motor tanpa ribet.

  • Bisnis ini bisa dimulai dengan modal kecil (sekitar 5 juta rupiah).

  • Fleksibel: bisa dijalankan di rumah dan dipromosikan secara online.























BAGIAN 4: ANALISIS KELAYAKAN

Target Pasar

Masyarakat usia 20–45 tahun di wilayah DKI Jakarta yang membutuhkan motor bekas untuk bekerja atau transportasi harian.

Keunikan / Nilai Tambah

  • Respons cepat dan komunikasi aktif via online.

  • Bisa langsung COD di lokasi.

  • Motor sudah dicek kondisi dan suratnya lengkap.

Kompetitor Analisis

Beberapa kompetitor seperti marketplace besar (OLX, Facebook Marketplace) sudah ada, tetapi mereka cenderung pasif dan sulit dipercaya. MotoHub menawarkan pelayanan yang lebih personal dan cepat.

Estimasi Biaya Awal dan Harga

  • Modal awal: Rp 5.000.000

  • Perkiraan beli motor bekas: Rp 4.500.000

  • Servis ringan & promosi: Rp 500.000

  • Estimasi jual: Rp 5.500.000 – Rp 6.000.000
    → Potensi keuntungan per unit: Rp 500.000 – Rp 1.000.000

BAGIAN 5: RENCANA IMPLEMENTASI

RENCANA IMPLEMENTASI BISNIS


Minggu Langkah Keterangan
1 Riset pasar dan cari motor bekas pertama Menganalisis harga pasaran motor dan menentukan target pembelian awal.
2 Beli motor bekas dan lakukan servis ringan Memastikan kondisi motor layak jual sebelum dipasarkan.
3 Foto produk dan mulai promosi online Upload ke Facebook, Instagram, dan grup komunitas lokal untuk menjangkau pembeli.
4 Layani calon pembeli dan lakukan transaksi Respon cepat, tawar-menawar, dan lakukan COD/test ride sesuai permintaan pembeli.


Sumber daya dibutuhkan: modal, HP, internet, garasi/ruang penyimpanan, alat dokumentasi.
Metrik keberhasilan: jumlah penjualan, kepuasan pembeli, engagement online (chat, komentar, klik).


BAGIAN 6: REFLEKSI

Pembelajaran dari Tugas

Tugas ini memberikan pemahaman bahwa peluang bisnis bisa ditemukan dari masalah sederhana di sekitar kita. Dengan observasi dan pendekatan digital, bisnis kecil bisa punya potensi besar.

Tantangan yang Dihadapi

Kesulitan utama adalah menentukan motor bekas yang benar-benar layak jual serta membangun kepercayaan konsumen di awal.

Rencana Pengembangan Selanjutnya

Ke depan, bisnis akan dikembangkan menjadi platform digital khusus jual-beli motor bekas terpercaya di wilayah Jakarta, serta bekerja sama dengan bengkel dan leasing motor.




dokumentasi observasi Tempat jual motor bekas






 dokumentasi  pembeli motor bekass


REVIEW TUGAS MANDIRI 04

1. Analisis Integratif Dalam studi kelayakan usaha, tiga aspek utama — pasar, teknis, dan finansial — saling terhubung erat dan memengaruhi ...